Minggu, 19 Mei 2013

Tak Akan Lari Gunung Dikejar – Supri Juragan Tahu

SUPRI demikian namanya ketika mengenalkan diri, saya tak menggagas lebih jauh menayakan nama lengkapnya siapa, ataukah itu nama panggilan atau nama samaran, yang penting saya dapat memanggil Supri, bukan si Fulan atau si Anu (ndak jadi lucu). Taksiran akurat, usianya sekitar 43-an tahun, saya katakan itu taksiran akurat, lho koq ? begini, menurut ceritanya (nanti) pada tahun 1983 selepas lulus SD, ia mulai merantau ke Balikpapan. Nah anggap usia lulus SD itu 13 tahun, maka dari 1983 sampai 2013 selisih 30 tahun, sehingga hitungan matematikanya 13+30=43 tahun…, benar khan ? pinter khan ?...khaaan…

BEGITU masuk mobilnya, kesan yang ditunjukan ia seorang yang ceria, ramah dan berjiwa optimis, jauh dari kesan pemalu, lembek, maupun seorang yang mudah putus asa. Saya kebetulan sendirian menumpang mobil carteran dari Samarinda ke Balikpapan beberapa hari yang lalu, sehingga leluasa untuk ngobrol dan bercerita. Dia bercerita dari awal merantau meninggalkan Trenggalek (anda tahu tho dimana Trenggalek, bila tidak silahkan buka peta lagi). ikut kakaknya tahun 1983, lalu melanjutkan SMP dan SMA di Balikpapan, kemudian sempat kuliah sambil jualan serabutan, namun kandas kuliahnya terbentur biaya.

KERJA serabutan kesana-kemari, jualan kelontong, ikut jasa kargo pun dilakukan, merantau keluar kota menjadi mekanik, pindah sana pindah sini, dalam rangka mencari terus yang lebih baik. Beberapa waktu kemudian setelah menikah, terbesit peluang dimana dia melihat usaha orang tua istrinya yang membuat tahu tradisional, maka mulailah ia belajar cara membuat tahu. Sedikit demi sedikit dia mulai memproduksi sendiri dan mulai memperbaiki cara pengolahan tahu yang lebih baik dan berkualitas. Selang beberapa tahun pelan-pelan pabrik pengolahan tahu dan tempe (alternative) mulai membesar, dan tidak kurang 6 karung atau sekitar 3 kuintal kedelai ia perlukan saat ini setiap harinya.

DARI usaha tahu-tempenya itu dia bisa menabung dan mulailah ia mencoba menjajal sektor bisnis baru yaitu rental dan carter mobil. Tentu saja ini sebuah pengalaman yang patut disimak, Kakaknya adalah seorang calo penumpang, yang biasa mangkal di bandara Sepinggan Balikpapan, dimana kerjanya mencarikan penumpang untuk taksi-taksi luar bandara atau mobil carteran ke luar kota seperti; Samarinda, Tenggarong, Melak, Bontang, Banjarmasin, dll. Dia utarakan gagasan sama kakaknya, daripada hasil usahanya (mencari penumpang) dikasih orang lain, mengusulkan untuk dikelola sendiri dengan cara dia akan membeli (cicilan kredit) 2 mobil, satu diserahkan kakaknya, satunya dibawa sendiri. Awalnya kakaknya tidak berani mencoba dan menerima tantangan ini karena takut gagal. Lantas Supri bilang “bila kita takut gagal, kapan kita bisa maju, kalau begitu tidur saja dirumah !” akhirnya kakaknya berhasil ia yakinkan.

Mulailah mereka menjajal bisnis baru, dengan giat dan pantang menyerah, hari demi hari, waktupun mengalir tanpa terlewati, dengan penuh perjuangan jumlah mobilpun bertambah dari tahun ke tahun, yang akhirnya saat ini berjumlah 7 mobil yang siap untuk disewakan. Iseng saya tanyakan, kalau begitu kenapa mas masih membawa mobil sendiri ? ya dari 7 mobil, dia masih pegang satu, bila semuanya sudah dipesan / dicarter, maka bila masih ada yang memerlukan akan dia layani sendiri. Ia pun menambahkan sekalipun begitu ia masih tetap berjualan dipasar pagi-pagi untuk memastikan pelanggan dan pembeli tahu-tempenya dapat dilayani dengan baik tanpa mengecewakan pelanggan setiap harinya.

JUJUR saya katakana, ternyata saya salah persepsi dan sudah mengunderestimatekan terhadap seorang sopir, yang biasanya hanya do for driving saja. Dan wow, nyatanya malah ia lebih berjiwa pengusaha (entrepreneurship) ketimbang saya yang telah menyelesaikan sekolah bisnis.

FINALLY, dua hal penting saya bisa simpulkan :
• Pertama, percayalah pada Al Qur’an surat At-Thalaaq: 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada diduga-duga…"
• Kedua, pupuklah jiwa entrepreneurship yang kita miliki, beranilah memulai usaha, dan pantang menyerah…

Balikpapan, 19 Mei 2013

Tidak ada komentar: