Jumat, 09 November 2012

Rezeki yang barokah - Tausiah Malam Jumat (2)

Dalam kesempatan site visit melihat dan mengevaluasi kemajuan proyek penguatan dinding penahan lumpur ‘continguous bore pile’ kombinasikan dengan ‘ground anchors’ minggu ini, ada satu hal menarik yang ingin saya ceritakan untuk sahabat. Adalah hacking pile atau aktivitas pemotongan kelebihan (kurang lebih 0.5-1 mtr) bore pile concrete (pancang beton) berdiameter 1.5 meter dengan cara dibobok manual untuk diratakan, untuk kemudian dirangkai menjadi satu dengan capping beam beton.

Satu potong pile beton dikerjakan oleh dua orang pekerja (hacker pile), satu memegang pahat baja sedang satunya memukul dengan palu seberat 2-3 kg. Tingkat kesulitan pembobokan tergantung pada tingkat kekerasan beton tersebut, semakin lama umur pengecoran semakin keras beton tersebut (secara teoritis kekuatan beton tercapai 100% pada umur 28 hari). Pemotongan pile beton (35 MPa) tersebut biasanya diselesaikan dalam 1-2 hari, bila mereka semangat (minum jamu plus madu) dan cuaca bagus 1 hari selesai, namun bila kurang semangat (loyo) dan banyak gangguan 2 hari baru selesai.

Saya yakin dan sependapat dengan yang lain bahwa pekerjaan ini tidak mudah dan memerlukan tenaga yang ekstra, mereka bekerja dengan mengandalkan otot serta stamina yang prima untuk bisa melakukan pekerjaan ini. Informasi kontraktor, harga borongan pemotongan satu pile beton sebesar 500 ribu, jadi bila dikerjakan satu hari, masing-masing pekerja mendapat penghasilan 250 rb, bila dua hari selesai mendapat penghasilan 125 rb perhari.

Plassszz… (ganti back ground – gunungan)

Sesekali saya menemani konsultan engineering yang dibayar $ 200 per jam (bukan per hari dab), hanya untuk kunjungan ke lokasi dan diskusi, evaluasi desain pit maupun evaluasi proyek baru, so banyangin, bila 8 jam sehari bekerja, ia akan mengantongi (menggemboli : bhs jawa) $ 1600 (setara 15 juta sehari), itu belum bayaran untuk analisa, evaluasi dan laporan, nantinya.

Banyak kawan (kita deh), punya persepsi bahwa kerja keras, berpeluh dan berkeringat seperti apa yang dikerjakan para hacker pile, memperoleh rezeki yang lebih barokah, karena uang yang didapat benar-benar hasil jerih payah dan (bau) keringat sendiri, sementara disisi lain orang yang bekerja (tampak) tanpa susah payah dan tanpa keringat bercucuran, seakan-akan nilai barokahnya kecil, sehingga kitapun sering bergumam, ah… gampang dapatnya, paling gampang juga hilangnya…(Hipotesis-1)

Nah bro, kali ini saya bermaksud menyampaikan tausiah, bahwa sesungguhnya persoalannya akan bisa dipahami dan dilogikani dengan gamblang dan wajar bila kita mau melihat fakta bahwa orang-orang yang nampaknya diberi kemudahan mendapatkan rezeki karena kemampuan dan keilmuan mereka memang lebih. Maka dengan ilmu pengetahuan itulah mereka dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah swt. Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 menjelaskan bahwa “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Jadi, mana rezeki yang barokah, para hacker pile atau kosultan tadi ? bagi saya dua-duanya barokah, nilai barokah menjadi timbul bila uang mereka dibelanjakan untuk hal-hal yang benar dan wajar. Selebihnya, Ya Allah Yang Maha Kaya, berilah para Hacker pile kesehatan yang prima dan rezeki yang bermanfaat… amin 11X.

Balikpapan, 8 Nov 2012


Tidak ada komentar: