Sabtu, 18 Juni 2011

Bongkar-bongkar 1 (Future Value).

Bongkar-bongkar 1 (Future Value).
Bongkar-bongkar berkas selalu dimaknai dengan sesuatu yang membosankan dan melelahkan. Setelah sekian lama menumpuk kemudian disorting dan dipilih, mana yang dibuang dan mana yang di keep kembali, tergantung  mood dan penting tidaknya berkas tersebut. Namun terkadang mengasyikan ketika menemukan dan membaca hal-hal yang lucu dan terkesan.
Berhubung mau pindahan, kembali saya  bongkar-bongkar berkas untuk menata dan mengurangi  volume barang yang dibawa. Dari satu tas berisi berkas-berkas lama, saya menemukan buku taplus BNI dengan no rekening 128.780133725.901 atas nama NINA M-BAIS PT Arutmin, Kotabaru, P. Laut.
BAIS (Badan Aman Infaq dan Sadaqoh) terlahir sekitar pertengahan tahun 1999 dari semangat jiwa para tokoh-tokoh muda Arutmin diantaranya Harto, Nina, Jimmy, Kahfi, dll, bertujuan untuk mewadahi dan menyalurkan amal, infaq dan sadaqoh para karyawan Arutmin Senakin. Sayangnya baru berumur beberapa bulan terbentuk harus berhenti karena situasi, namun begitu kiprah BAIS saya rasakan cukup bagus dalam waktu sesingkat itu, tercatat putaran dana tertinggi pernah mencapai  17,2 juta rupiah.
Adapun bagaimana buku tabungan tersebut sampai ke tangan saya, ceritanya ketika ontran-ontran seputaran suksesi ALIANSI pertengahan Juni 2000 telah membuat pengurus BAIS, tidak fokus menjalankan amanah, akhirnya diambil keputusan untuk menghentikan kegiatan sementara dan mengambil semua saldo tersisa untuk dibagikan/disalurkan. Cak Harto saat itu sebagai Ketua BAIS dalam suatu kesempatan menyerahkan sejumlah uang untuk disampaikan kepada fakir miskin dan buku tabuangan tersebut kepada saya. Uang tersebut langsung saya distribusikan sebagian di seputar Senakin dan sebagian di seputaran Kotabaru, sedangkan buku taplus BNI tersebut saya simpan dalam tas, dan kemudian saya temukan kembali saat ini (lihat alinea 2).
Terbaca Pertanggal 12 Juni 2000, saldo buku adalah Rp. 12.850,- (dua belas ribu delapan ratus lima puluh rupiah), saya nggak tahu apakah tabungan tersebut sudah ditutup atau belum, tapi mengingat tidak ada keterangan ditutup maka saya asumsikan masih terbuka. Bila anggap rate interest (suku bunga) per tahun 15%, dengan menggunakan formula  Future value (FV) = PV (1+i), maka nilai uang saat ini adalah = Rp.12.850 x (1+15%)¹¹ atau menjadi sejumlah Rp. 59.783,- (lima puluh Sembilan ribu tujuh rarus delapan puluh tiga rupiah). Ternyata dalam kurun waktu sebelas tahun uang tersebut telah menjadi 4,6 X dari nilai semua.
Nah, itu investasi di dunia baru sebelas tahun saja udah berlipat-lipat, apalagi bila kita investasi untuk Akhirat (Future value). Sebagai gambaran bila Bapak-ibu investasi untuk pembangunan masjid, pendidikan, anak yatim, dsb, sebesar Rp. 1 juta (lillahi ta’ala), lalu setelah itu 10 tahun meninggal dunia, kemudian hidup 1000 tahun di alam kubur, maka kalkulator financial saya tak cukup muat lagi untuk menampilkan angka secara utuh saking banyaknya karena pangkat 1010 tak lazim digunakan. Maka sungguh benar bila Allah akan melipatgandakan amal infaq dan sadaqoh kita, dan don’t worry be happy lah.
Selamat
Yogya, 10 Juni 2011

Tidak ada komentar: