Minggu, 20 Februari 2011

Changing organizational performance:
Examining the change process by Dennis Erwin
Disarikan oleh : Hendrato Agung

Survey terhadap 390 rumah sakit oleh American Colege of Healthcare Excecutive (ACHE, 2007) 70% CEO , financial chalange merupakan peringkat ketiga penting yg dihadapi dalam organisasi .

3 terbesar katagori inisiatif perubahan dalam organisasi meliputi ; reducing cost, improving performance, dan turn around.
Menurut Solucient, ukuran performance sebagai benchmarking antara lain ; information and comparative measurement cost, quality dan market performance to hospital organisasi.
75% rumah sakit tidak melakukan perubahan signifikan. Tidak ada RS yang mencapai lebih dari 5 improvement. Khususnya dalam financial performance 98% RS tidak melakukan improvement dlam hal ini. Dalam hal operating profit, 92% tidak melakukan perubahan yang signifikan.
Analisis data menunjukan bahwa rata-rata RS memiliki likuiditas (poor liquidity) yang buruk, tingkat hutang yang tinggi (high debt leverage) dan keseimbangan keuangan yang rendah (low fund balance).

Studi kasus saat ini
Menggunakan model organizational change dan prinsip dari Lewin dan Gold (1948), Schein (2004) dan Kotter (2006).
Studi kasus saat ini dimaksudkan untuk mencari keuntungan teori perubahan organisasi dan menyediakan petunjuk praktis untuk pemimpin dan agent perubahan.
Proses perubahan organisasi

Lewin and Gold 2948 ; unfreezing-moving-refreezing model
Schein (2004) :
• unfreezing stage meliputi develop motivasi dan persiapan perubahan,
• moving stage meliputi restrukturisasi individu perspektif
• refreezing state meliputi reinforcing dan integrasi perubahan.

Kotter’s (1996), ada 8 langkah yaitu :
• establish rasa kepentingan
• membentuk panduan koalisi
• memunculkan visi
• kommunikasi terhadap visi
• pemberdayaan pekerja untuk bertindak dan memindahkan rintangan
• membuat short-term wins
• meningkatkan konsolidasi dan membuat lebih banyak perubahan
• pendekatan baru yang diintitusikan

Methoda
Studi ini tidak didesain untuk mengindentifikasi dan meneliti sebuah keterbatasan variable independen atau mengukur covariation dengan variable hasil. Tidak juga didesain untuk menyarankan analisis terhadap seri observasi tertutup kombinasi dengan inferences deductive.

Data diperoleh melalui :
1. personal observasi, interaksi dan diskusi
2. observasi melalui grup diskusi dalam group kerja
3. latihan dan analisis dokumen
4. semistruktur interview dengan 35 manager, executive, directur

Format reporting
Laporan dibagi 4 phase :
1. realizing keperluan perubahan
2. rencana perubahan
3. implementasi perubahan
4. sustaining perubahan

1. Realizing the need to change
Awal 2006 CEO baru di hire
a. Pengumuman perlunya perubahan, march 2006
b. Reaksi dari pesan ini  manager mengindikasikan bahwa pesan dirasakan sebagai hal yg baru, dapat dipercaya dan transparent
c. Indentifikasi peluang financial dan reaksi manager  semua manajer menunjukan ketidakefisienan dan kualitas pelayanan tetapi sulit untuk mengimprove departemen mereka

Research Question 1. Langkah-langkah tindakan apakah yang dilakukan executive dan pemimpin dalam phase ini?
Langkah awal pengakuan perlunya perubahan financial performance untuk remain viable dan sustainable. Langkah selanjutnya clear komunikasi dan establish financial improvement
Research Question 2. Apa yang dikatakan Schein (2004) dan Kotter (1995) tentang pengakuan perlunya perubahan?
Schein : developing motivasi
Kotter : establish sense of urgency, guiding koalisi, pembuatan visi dan komunikasi
Research Question 3. Apa pentingnya observasi, penemuan dan tantangan yang dihadapi dalam phase ini
• Evaluasi yg objective mengenai informasi dan monitoring lingkungan
• Tantangan keyakinan, autonomy dan professional
• Leader dan manajemen

Tantangan yang dihadapi pada phase 1 ada 3 faktor :
• Kurang obyektivitas dalam evaluasi financial performance
• Mindset bahwa mereka tidak punya kemampuan atau tanggungjawab untuk mengimprove financial performance
• Kurangnya motivasi, pengalaman, training, dan leadership-manajemen skill untuk mengakui perlunya perubahan

Research Question 4. Apa yang kelihatan paling efektif dalam tantangan yang dihadapi dalam phase ini?
a. Open diskusi terhadap isu-isu dan establish nilai-nilai umum
b. Clear, konsisten dan teguh dalam komunikasi
c. Weighing personal cost of not changing dan creating anxiety
d. Mendifinisikan kembali responsibilitas dan new learning
e. Providing support dan melanjutkan komunikasi prioritas dan responsibilitas yang baru.

2. Perencanaan perubahan (planning to change)
Executives dan manager continue bertarung dg evaluasi yang objective tentang performance organisasi dan departemennya.
Kesimpulan dari rencana proses kelihatannya lurus kedepan. Bagaimanapun juga actual proses adalah Chaotic, panjang dan arduous.

Research Question 1. Langkah-langkah tindakan apakah yang dilakukan executive dan pemimpin dalam phase ini?  establish tujuan, objective dan memastikan mereka sejalan dengan organisasi
Research Question 2. Apa yang dikatakan Schein (2004) dan Kotter (1995) tentang pengakuan perlunya perubahan?
Schein : restructure individual perspektif untuk sejalan dengan visi baru dan evaluasi informasi baru mengenai perubahan.
Kotter : pemberdayaan lainya, menghilangkan rintangan dan rencana pendek keberhasilan.
Research Question 3. Apa pentingnya observasi, penemuan dan tantangan yang dihadapi dalam phase ini.
• Planning, motivasi, experience dan skill
• Partisipasi
• Anxiety tentang pekerjaan, belajar skill baru dan loyalitas
• Individual response untuk inisiatif planning
Research Question 4. Apa yang kelihatan paling efektif dalam tantangan yang dihadapi dalam phase ini?
a. Pendekatan yang credible dan dukungan dalam rencana dan partisipasi dalam proses
b. Confronting inappropriate behaviour
c. Kontinyu komunikasi dan pressure

3. Implementasi perubahan
Transisi dari planning ke implementasi perubahan membuktikan sebagai tantangan dalam proses perncanaan.
• Kehadiran dan implementasi rencana perubahan
• Monitoring performance  performance sangat bervariasi, beberapa manajer dengan cepat melompat ke board dengan perubahan, tetapi banyak awalnya mengabaikan perubahan kemudian argumentasi bahwa goal tidak dapat dicapai atau menyalahkan yg lainnya
• outcomes
Research Question 1. Langkah-langkah tindakan apakah yang dilakukan executive dan pemimpin dalam phase ini?
Mulai dengan excecutives comunikasi dengan semua staff perlunya perubahan, goal dan objective, inisiative, perlunya strukturisasi mengenai perubahan, perubahan behaviour, dan time frame implementasi.
Tahap implementasi juga meliputi excecutive assigning responsibility untuk performing step, merevisi kebijakan, dan penggunaan alat ukur untuk memonitor performance.
Research Question 2. Apa yang dikatakan Schein (2004) dan Kotter (1995) tentang pengakuan perlunya perubahan?
Schein : melanjutkan keselarasan dengan visi baru, evaluasi informasi baru tentang impact perubahan, mengadopsi perilaku baru, testing reaksi dan penghargaan dan menentukan bagaimanan perubahan fits dengan organisasi.
Kotter : pemberdayaan lainya untuk act, menghilangkan rintangan dan rencana pendek keberhasilan, konsolidasi improvement dan pendekatan baru yg terintitusi.
Research Question 3. Apa pentingnya observasi, penemuan dan tantangan yang dihadapi dalam phase implementasi ?
• Perubahan praktis dan behaviours
• Accountability
• Short-term wins
• Monitoring performance dan addressing perbedaan
• Menghilangkan rintangan
Research Question 4. Apa yang kelihatan paling efektif dalam tantangan yang dihadapi dalam phase ini?
• Partisipasi group kerja dan coaching
• Jujur, clear komunikasi, monitoring performance dan confronting terhadap isu-isu
• Menghilangkan penghambat perubahan

4. Sustaining Change
Phase ini melanjutkan untuk mengembangkan dan berlanjutnya perubahan.
Schein dan Kotter mengusulkan bahwa perubahan hanya sustainable jika cara berpikir baru tentang perubahan telah menjadi bagian dari budaya (culture). Cara berpikir baru harus menghasilkan perilaku dan pendekatan baru yang menjadi intitusional organisasi.

Kesimpulan :
• Langkah-langkah kepemimpinan kunci bahwa staff dan assosiasi rumah sakit dunilakukan tuk mengembangkan performance organisasinya
• Tantangan organisasi dihadapi pada proses perubahan dan kelihatannya paling efektif disampaikan tantangan tersebut
• Umumnya konsisten dengan teori Schein dan Kotter

Tidak ada komentar: