Jumat, 24 April 2009

Pengalaman Pertamaku (Anung Hermawan) Naik Leisure Dream


Minggu, 25 Agustus 2002,
(Dikisahkan Kembali secara Imajiner Oleh Mr. HAG)
n
Gb. Seorang fotographer profesional (tukang photo sing top markotop) sedang men-shoot sebongkar batu bara di Sebuku, dan dijepret oleh Mr. Hag - Jadi mana yg real photograper ? dia atau gua, please ?
n
Ketika Rocky mendatangiku dan menawarkan ajakan untuk wisata ke pulau Mantik.. tak terbayang suka-cita hatiku mendengar hal itu, terlintas dalam benakku, akan naik dan berlayar dengan Leiusure Dream yang telah lama aku angan-angankan bahkan berbulan-bulan yang lalu... Pikiranku kacau sejak itu dan tidak bisa lagi konsentrasi dalam bekerja serta mengerjakan weekly report..., namun demikian kutenangkan diriku agar kegelisahan ini tak terlihat teman-teman kantor....

Selepas jam kerja bergegas pulang ke camp untuk mempersiapkan perjalanann nanti aku benar-benar tidak sabar menunggu apalagi rencana pemberangkatan diundur dari jam 2 siang ke jam 3 dan mundur lagi jam 3:30, sungguh menyebalkan dan menyesakan dada ... Waktu terasa demikian lambat, untuk menghilangkan kejenuhan kucoba telepon temanku di kamar 5 sambil memastikan bahwa perjalanan memang diundur...

karena aku amat takut ketinggalan dan kehilangan kesempatan ini...

Akhirnya tibalah waktunya kami berangkat dengan mobil LV 01 yang bersih . Walaupun telah lama menunggu, namun tetap saja tergesa-gesa juga aku menuju mobil, hingga lupa memakai sepatu santai yg telah disiapkan tadi ... ah dasar memang kaki udik nggak biasa pakai sepatu ... (batinku). Kuamat-amati speed boat yg konon selalu dibanggakan oleh manager-manager dulu...
memang kuakui speed ini jauh lebih gagah dari perahu-perahu yang ada di kampung halamanku
agak sedikit grogi aku melangkah masuk kedalam speed itu (maklum pertama kali cing ..)
Keringat dingin mulai membasahi keningku, rasa was-was membuat aku berpegangan erat pada besi penyangga buritan speed mulai bergerak maju...
Kulihat Rocky dan Agung yg telah beberapa kali naik speed ini duduk santai dibagian belakang maka akupun ikutan memberanikan diri untuk duduk dibelakang, dg pertimbangan mereka pasti sudah tahu tempat duduk mana yang enak dari guncangan ombak, selain itu memang dekat dg emping dan kacang goreng kesukaanku...

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya aku mengamati bentuk-bentuk benda disekeliling speed ini... terasa masih asing dan terlalu mengesankan bagiku... Lima belas menit berlalu, aku sudah merasa rilek dan bisa menyesuaikan situasi dan kondisi... rasa was-was berangsur-angsur hilang dan pikiranku mulai normal kembali keceriaan dan kegembiraan mengiringi perjalan ini...

Tak terasa pulau Mantik sudah didepan mata...
Speed pun berusaha sandar didermaga kayu yang sederhana kuamati dengan seksama Kadir, operator boa, berusaha keras untuk mengusai Leisure dream merapat rasa was-was kembali memuncak...

Untuk mengelabui agar teman-teman tidak tahu hal itu, kuambil tali pengikat dibagian buritan
kuayun tali tersebut, namun apa daya tangan terasa gemetar, sehingga talipun tidak bisa terlempar...

speed merapat kamipun melompat... aku berjalan cepat menuju darat tak lupa emping dan kacang kupegang erat. Kami berhenti didekat batang pohon kelapa yang rebah karena tak kuat menyangga hidup sambil melepas lelah kuteguk air botol aqua...
Tiba-tiba seorang teman melontarkan teka-teki kreatif : 'apa persamaan air aqua dg ASI ?' kucoba berpikir dan berpikir berkonsentrasi menemukan jawaban tsb, namun ternyata Hidayat (Gus Dayat) lebih cepat menjawab : 'persamaan keduanya dari mata air pegunungan !' dan ternyata betul. Memang harus kuakui untuk berpikir cepat aku'rada kendo' (sedikit diatas rata-rata bawah)

Waktupun berlalu, aku, Rocky, Phil, Agung (Hag) dan beberapa teman mengitari pulau ini sambil berdendang.. ada yang berenang, ada yg santai berbaring sambil makan emping dan kacang, Irene duduk manis sambil mengenang... (habis putus pacar kale ?) dan memandang ombak yg berlari mengejar batas pantai dengan tenang.

Akhirnya, kini saatnya pulang... kini saatnya pulang ...(teletubis), kami berkemas....
Kulihat rocky mengangkat box igloo tempat minuman, aku cepat-cepat membantunya sebagai ungkapan rasa terima kasih atas ajakannya ikut wisata ini...
speed bertolak meninggalkan pulau dengan pasir putihnya kini aku sudah merasa familiar dg speed ini... maka akupun mencoba duduk didepan bersama Affandi dan si Juffri, tak kulewatkan untuk menengok kamar bawah tempat istirahat maka terhapus sudah rasa penasaranku selama ini sambil mata jalangku menatap kesana kemari, akupun bergumam... speed ini emang untuk kerja apa doyan...??

Waktu menunjukan jam 6.30 petang, seperempat jam berlalu, langit biru menjadi ungu, kulepas kacamata hitam hadiah dari istriku... satu-satu teman-teman pulas dibuai ombak yg menderu..
Amin, Rocky, Irene, Hidayat dan Affandi mulai membisu. Angin petang mulai memburu... kepalaku tertunduk lesu...rasa kantukpun merayu
tigapuluh menit berlalu... ombak ganas mulai menghadang... aku tersentak bangun karena belum terbiasa, akupun berdiri mengimbangi hentakan dan goncangan.

Bersama munculnya bintang-bintang, aku pulang sambil membawa sisa minuman lebih yg cukup lumayan....


Malampun datang..
Kini aku berbaring dengan pikiran menerawang
Semoga mimpi indah bersama leisure dream kembali....
ssstt....sssttt...ceesss....

It’s dedicated for my best friend Anung Hermawan


Mengutip yang kamu bilang, 'Nung janganlah sampai lepas persaudaraan gara-gara kamu telah menjadi orang kaya'

2 komentar:

xxx mengatakan...

suka dengan gaya celotehnya Pak... ternyata air tenang, menghanyutkan yah?! (pls dont ask whether the proverb is relevant to the situation or not. pls.)

-mel-

Hendrato Agung G mengatakan...

mel ...
kapan pernah ikut hanyut ?