Sabtu, 18 Juli 2009

Kecelakaan bukan tanggung jawab pengelola


Maaf, persoalannya mulai dari mana saya harus mengawali cerita, menjadikan kisah ini lambat terbit dari semestinya dirilis ...
Baiklah, mungkin saja liburan anak bisa mengawali aliran cerita.

BNS kepanjangan dari Batu Night Spektakuler terletak di kota Malang, sebuah tempat permainan anak-anak maupun anak dewasa (orang tua - red) memang benar-benar spektakuler … ngedab-ngedabi barangkali arti spektakuler yg dimaksud oleh si pengelola tempat hiburan ini.

Liburan kali ini, saya mengajak anak-anak dan keluarga untuk jalan-jalan ke kota Malang, Jawa Timur, kebetulan disana ada saudara dan teman kantor Pak Suko mengundang datang ke rumahnya bersama kolega lain Pak Affandi dan Pak Kokok masing-masing dengan keluarga. Singkat cerita 2 Juli 2009 setelah pagi dan siang mengunjungi Taman Safari 2 (foto copy Taman Safari 1 – mungkin) maka pilihan kedua tempat yg tepat untuk dikunjungi adalah BNS yang konon menurut cerita banyak ragam permainan dan buka sore sampai malam hari. Maka jam 3 sore selepas makan siang meluncur rombongan ke tempat tersebut, sempat mampir di masjid Singosasi untuk sholat ashar.

Pintu loket ternyata sudah banyak pengunjung yang antri untuk membeli karcis tiket masuk seharga Rp. 10,000,- plus voucher potongan untuk masing-masing permainan (ternyata baru tahu kalau di dalam, setiap permainan juga harus merogoh kocek yg hampir sama dg tiket masuk… wow tinggal kalikan saja berapa kali mo main / masuk arena permainan, itulah budget yg harus dikeluarkan). Rombongan berjumlah 21 orang pun masuk kedalam, dan semenit sampai didalam wuuzz… anak-anak langsung berlarian tak terkendali … ada yang kesana … ada yang kesitu… minta ampun, benar-benar susah juga ya ngatur pasukan kecil batinku.

Beerrr.... udara dingin mulai merasuk, pandangan saya berputar melihat situasi yang benar-benar ramai riuh, namun tidak seperti pasar malam, karena permainan yang ditampilkan saya pikir sedikit modern dan penataan yang cukup baik. Berbagai mainan seperti, go-cart, kursi terbang, mini tornando, lompat matras,….mobil laying, ataupun istana lampion yg warna-warni menyemarakan suasana malam itu. Lantas mata saya menatap sebuah tulisan yg cukup jelas ”kecelakaan bukan tanggung jawab pengelola” terpampang dengan mudah untuk dibaca semua pengunjung (entah kalau yg cuek bebek…). Saya agak tercenung memikirkan apa maksud pengelola (maksud lo ?) dengan memasang tulisan tersebut, apa ini tindakan pencegahan dikemudian waktu bila ada kecelakaan pengunjung mati, sebab terlempar dari kursi terbang, jatuh dari mobil layang yg patah relnya, ketabrak go-cart atau ini atau itu … kemudian lantas ..so that is not my problem, gua khan udah pasang papan pengumuman tuh, elo baca sendiri !

Wedeh-wedeh enak aja, lempar batu sembunyi tangan, ini tentu saja tidak bisa diterima akal sehat, pengelola membuat suatu permainan (apalagi dengan sengaja) yang menghasilkan tingkat risiko-risiko tinggi yang memacu tantangan adrenalin, mesti saja harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Tentunya agar riskio bisa dihilangkan, maka perlu ada kajian risk analisis dan menjaga kualitas produk material yang dipakai. Bagaimana mungkin bila terjadi fail / gagal misal patah as poros putaran karena tidak diinspeksi rutin atau sabuk pengaman putus karena kualitas rendah, tentu saja ini menjadi tanggung jawab penuh pengelola, bahkan bila ada orang yg sedang naik kursi terbang karena saking takutnya kemudian loncat ciiiaaat dan celaka, tentu masih juga menjadi bagian dari tanggung jawab pengelola.

Walhasil, perlu adanya kajian lebih dalam lagi mengenai wacana ini, namun bagaimanapun terlepas dari itu, BNS memang benar-benar spektakuler, uang yang saya belanjakan cukup terbayar dengan rasa puas saya dan rombongan. So jalan-jalan liburan saya dan anak-anak di Malang benar-benar menyenangkan setelah berkutat dengan kegiatan rutinitas harian…..and waiting next trip.

Sebuku, 17 Juli 2009

Tidak ada komentar: